Nama Pengusul :
Heny Endrasari
NIM Pengusul :
09/285450/KT/006566
Usulan Dosen Pembimbing :
1. Priyono Suryanto, S.Hut, MP.
2.
Usulan Dosen Penguji :
1.
2.
KARAKTERISTIK PENYUSUN TEGAKAN PADA MODEL AGROFORESTRY
TREES ALONG BORDER , DESA NGLANGGERAN KECAMATAN PATUK KABUPATEN GUNUNG KIDUL
1.
LATAR
BELAKANG
Sistem pengolahan lahan yang
melibatkan tanaman semusim dan pohon adalah lebih kompleks dibandingakn dengan
sistem pengolahan monokultur. Sudah sejak lama sistem agroforestri telah
dipraktekkan dengan baik di seluruh dunia, terutama di wilayah tropis. Dalam
prakteknya, pengelolaan agroforestri tidak dapat dipisahkan antara ilmu
kehutanan dan pertanian. Agroforestri menitikberatkan pada pengelolaan antar
komponen dalam satu bidang olah. Pengolahan lahah yang baik memerluakan
persiapan lahan, cara tanam yang tepat, pemilihan bibit berkualitas serta
integrasi berbagai komponen tersebut terhadap komponen sumberdaya lahan.
Penerapan strategi silvikultur yang tepat diperlukan agar petani dapat
mengelola lahan dengan baik.
Sistem agroforestry merupakan
kombiasi berbagai jenis pohon dengan tanaman semusim (van Noordwijk dan
Lusiana, 2002). Menurut Leakey (1996) agroforestry adalah sistem manajemen
sumberdaya alam yang dinamik dan berbasis ekologi, dengan upaya
mengintegrasikan pepohonan dalam usaha pertanian, peternakan untuk mendapatkan
keanekaragaman dan keberlanjutan produksi dalam rangka meningkatkan keuntungan sosial,
ekonomi dan lingkungan.
Usaha pengelolaan lahan berbasis
agroforestri yang talah dilakuan petani menunjukkan adanya perbaikan dari tahap
ke satu menuju tahap selanjutnya.
Kearifan lokal yang dimiliki petani pengelola lahan telah mengaah pada
suatu sistem agroforestri sehingga sering ditemukan pola yang bervariasi antara
lokasi satu dengan yang lain. Hal ini juga dapat terlihat pada lahan petani
Ngalnggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul.
Dari sekian banyak pola pertanaman
yang ada di Desa Nglanggeran, pola yang paling sering dijumpai adalah pola
baris. Pola baris dipilih karena paling
relatif mudah dilakukan, selain itu pola ini memiliki kontribusi hasil tanaman
pertanian dan kayu yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Apabila ditinjau
dari aspek biologis, pola baris juga berfungsi sebagai penahan laju erosi pada
daerah dengan topografi berat.
Pertanaman pada pola baris petani
Ngalnggeran menggunakan berbagai jenis pohon. Pohon yang ada sebaian besar
merupakan pohon mahoni yang sudah banyak ditanam dan memiliki nilai jual yang
tinggi.
Pola pertanaman baris pada
perkembangannya akan menyebabkan interaksi antarkomponen dan apabila tidak
diterapkan strategi silvikultur yang tepat akan mengakibatkan tidak tercapainya
produksi yang optimal. Bentuk
interaksi yang terjadi didalamnya akan mengakibatkan pengurangan ruang berbagi
pada setiap jenis penyusun tegakan, yang berakibat pada tidak optimalnya
produktivitas lahan.
Informasi
mengenai strata tanaman khususnya keragaman spesies pada model agroforestri trees
along border, merupakan dasar dari pemikiran penelitian ini.
2.
TUJUAN
PENELITIAN
a.
Mengetahui
strata tanaman pada berbagai luas lahan dan jenis penyusunnya
b.
Mengetahui keragaman spesies yang mempengaruhi potensi
tegakan pada model pertanaman trees along border
3.
MANFAAT
PENELITIAN
Apabila diketahui strata
tanaman pada pola pertanaman baris (trees along border) maka diharapkan
pengelolaan lahan akan lebih baik serta menghasilkan pertumbuhan yang optimal.
4.
HIPOTESIS
PENELITIAN
Pada strata dan luas
lahan yang terbesar belum tentu memiliki potensi yang besar.
5.
METODE
PENELITIAN
a.
Lokasi
Penelitian
Penelitian dilakukan di Dusun Nglanggeran Kulon,
Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul
b.
Waktu
Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2013
c.
Bahan
dan Alat Penelitian
- hagameter
- roll meter
- pita meter
- GPS
- blangko pengamatan
d.
Prosedur
Penelitian
- penugukuran pada setiap pola trees along border meliputi pengukuran tinggi, keliling, tinggi bebas cabang, tinggi tajuk terluar, bentang tajuk, serta koordinat pohon.
- penugukuran pada setiap pola trees along border meliputi pengukuran tinggi, keliling, tinggi bebas cabang, tinggi tajuk terluar, bentang tajuk, serta koordinat pohon.
-
mengkelaskan masing-masing lahan berdasarkan jenis penyusunnya
e.
Analisis
Data
Data yang diperoleh dalam pengamatan nantinya akan
dianalisis dengan metode statistik deskriptif.
6.
DAFTAR
PUSTAKA
Huxley, Peter . 1999 . Tropical Agroforestry
. Blackwell Science Ltd. OxFord
Utomo, T.A . 2006 . Skripsi : Karakteristik Tajuk
Sonokeling (Dalbergia latifolia Roxb.) pada Model Agroforestri Pertanaman Baris
. Fakultas Kehutanan Universitas
Gadjah Mada
No comments:
Post a Comment