Sunday 13 July 2014

Laporan SILIN 1


BAB I
PENDAHULUAN

Degradasi hutan dan lahan yang terus meningkat dan produktivitas yang semakin menurun merupakan masalah serius yang harus dihadapi oleh sebagian besar negara di dunia.Permasalahan pokok yang terjadi pada kehutanan saat ini adalah kerusakan hutan dan penurunan produktivitas.Untuk memecahkan permasalahan tersebut, silvikultur intensif merupakan pilihan strategis dalam pembangunan hutan tanaman.
Silvikultur intensif berbeda dengan silvikultur konvensional yang hanya berorientasi pada perumusan praktek-praktek silvikultur spesifik untuk hutan pada lokasi yang berbeda-beda dan juga tidak memberikan preferensi satu pendekatan silvikultur lebih baik daripada yang lain. Silvikutur intensif memberikan keyakinan bahwa semua pendekatan silvikultur mempunyai peran dalan pengelolaan hutan.Silvikulturis harus memadukan pengetahuan biologi, ekologi, dan ekonomi dalam perlakuan-perlakuan praktis yang digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan pengelolaan hutan dan untuk membuat tegakan-tegakan hutan jadi lebih bermanfaat. Dengan demikian karakter silvikultur dapat dikenali dari seni memproduksi dan memelihara tegakan hutan dengan menerapkan pengetahuan ilmiah yang diperlukan untuk:
1)      Mengendalikan perkembangan dan komposisi serta pertumbuhan tegakan
2)      Menerapkan berbeagai perlakuan untuk membuat hutan lebih produktif dan lebih bermanfaat
3)      Mengintegrasikan konsep-konsep biologi dan ekonomi dalam menentukan dan melaksanakan berbagai perlakuan yang paling tepat untuk mencapai tujuan.
Silvikulturis masa depan harus mampu mensinergikan 4 fungsi utama silvikultur, yaitu:
1)      Pengendalian perkembangan, komposisi struktur dan pertumbuhan
2)      Fasilitasi penebangan, pengelolaan, dan pemanfaatan
3)      Perlindungan tapak-tapak dan pohon
4)      Pengelolaan pohon yang tidak sehat
Praktek Silvikultur Intensif Bagian Silvikultur Fakultas Kehutanan UGM di Institusi Kehutanan yang relevan bagi mahasiswa Bagian Silvikultur Fakultas Kehutanan UGM dimaksudkan dapat mencapai tuuan umum praktek silvikultur intensif, yaitu pementapak kompetensi silvikultur intensif melalui peguatan sinergis dalam pengendalian, fasilitasi, proteksi, dan pengelolaan/penanganan sebagai kesatuan fungsi utama pelaksanaan silvikultur.

No comments:

Post a Comment